GOOGLING..!

Jumat, 17 Agustus 2012

Info Mudik Idul Fitri

Hadirnya Ramadhan dan Idul Fitri sebentar lagi bakal diikuti dengan arus lalu lintas (tele)komunikasi yang meningkat kembali. Surat-menyurat konvensional yang dirasa telah banyak surut peminat, agaknya juga tetap bertahan. Pesatnya perkembangan pengakses jejaring media sosial juga dirasa dan diyakini mampu mengakomodir kebutuhan informasi yang makin meningkat.


16 Agustus 2012, 09.35
Kawasan Pasar Gamping Jogja, dari dan/atau menuju ke Purworejo
[Image:@NTMCLantasPolri]

Penggunaan jejaring media sosial, khususnya dengan hal-hal yang berhubungan dengan kota ini, Purworejo, tampaknya makin beragam, saling melengkapi dan membangun komunitas pengguna yang lebih sinergis. Tampaknya demikian ke depan.

Blogmikro, Blog dan Media Konvensional
Blogmikro atau microblog, tak jarang menjadi ujung tombak media penyampai pesan atas peristiwa-peristiwa penting yang hendak segera tersampaikan ke hadapan khalayak. Media-media konvensional yang telah kita kenal selama ini, juga tak henti-hentinya berupaya untuk melayani kebutuhan audiensnya dengan lebih baik. Informasi yang berhubungan dengan lalu lintas arus mudik dan arus balik pun menjadi sajian yang diandalkan. Demikian juga informasi dan referensi lain seputar perayaan Idul Fitri khususnya.
Mari kita simak satu persatu kabar-kabar terkini yang telah tersaji sepanjang hari. :)
WOM pada saat Prepegan
World of mouth atau dari mulut ke mulut atau getok tular, telah dikenal dan diyakini oleh masyarakat kita sebagai salah satu cara penyampaian pesan yang sangat efektif. Kultur yang terjunjung tinggi dalam sistem kekerabatan dan hubungan sosial kemasyarakatan kita, terbukti ampuh sebagai sarana bertutur, bertukar pikir dan bergotong royong.
Dalam masa-masa jelang lebaran ini, prepegan atau berduyun-duyunnya sebagian besar warga masyarakat kita ke pasar, sangat kental dengan kultur kebersamaan itu. Awalnya, prepegan diartikan sebagai breg-bregan, tumplek bleg-nya warga masyarakat ke pasar pada hari pasaran terakhir untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam menyambut hari kemenangan. Prepegan, juga ada yang mengartikan sebagai prepegan kecil (pada H-2) dan prepegan besar (H-1) jelang lebaran. Situasi pasar berubah drastis, ramai, macet, dan rawan kejahatan. Kondisi cuaca yang panas, rasa gerah dan capek, menjadikan kita sensitif dan mudah terpancing suasana yang sedang tak kondusif. Bayangkan, pasar berjubel, pedagang bertambah, pembeli bertambah, lalu lintas pun bertambah. Macet!
Itu dia potret kehidupan, sepenggal cerita dengan setting pasar, yang juga bakal melengkapi kisah-kisah panjang pengalaman mudik. Bagaimana tidak? Dari prepegan itulah kemungkinan besar jajanan titipan rekan-rekan kita bisa kita dapatkan. Dari informasi para pedagang yang mungkin cuma sepotong demi sepotong pun, kita rela merunut kebutuhan 'ganjil' yang kita buru. Dan itu, dari mulut ke mulut.
 
Banyak hal yang sebelumnya tak terbayangkan oleh pemikiran kita, terpantau oleh media-media tersebut. Tentu banyak hal lagi akan terkaji dan memberikan masukan untuk perencanaan tindakan kita ke depan yang lebih baik. Amin. :)

[PurworejoOnline|z104]