Dikabarkan via situs Salingsilang.com, Instagram, jejaring sosial berbagi foto lewat peranti bergerak ini, kewalahan menghadapi "serangan" foto-foto berkategori pornografi di jejaring mereka. 15 karyawan tetap mereka, disangsikan mampu memoderasi 5 juta foto yang terkirim setiap harinya.
Masalah ini tidak saja dialami Instagram. Jejaring sosial lain seperti Facebook, Pinterest, Twitter bahkan Tumblr, memiliki masalah yang sama. Kiriman foto-foto porno ini seperti tak terbendung, padahal hampir semua jejaring sosial tidak mengijinkan pengiriman foto yang tak layak disebar untuk publik tersebut.
Populernya foto-foto berbau pronografi ini, salah satunya disebabkan oleh banyaknya tawaran yang berjanji meningkatkan jumlah pengikut di Instagram jika seorang pengguna mau membuat foto "panas" dirinya. Foto itu bisa dikirim ke akun tertentu yang khusus mengumpulkan foto berisi ketelanjangan, dan mereka akan mempromosikan pengguna tersebut sehingga mendapat tambahan pengikut dengan mudah.
Dalam waktu sekitar dua tahun, Instagram telah mengalahkan jumlah koleksi foto di Library of Congress, salah satu pusat pengetahuan terbesar di Amerika Serikat. Demikian tulisSocialtimes.com bulan Juli yang lalu.
Sejak dibeli Facebook dan meluncurkan aplikasi versi Android, Instagram mengalami perkembangan pesat. Kini hampir 80 juta akun terdaftar di sana, dan telah memproduksi hampir 4 milyar foto. Di Facebook sendiri, kurang lebih "hanya" 300 juta foto sehari. Instagram mengumumkannya di blog resmi mereka.
Dengan 80 juta pengguna yang sudah dimiliki, sangat mungkin Mark Zuckerberg, CEO Facebook, memperhitungkan model bisnis yang diterapkan pula di Instagram. Lihat usulan Socialfresh.com yang telah dibahas di artikel sebelumnya di Salingsilang.com.
Nah, kita yang di sini, apa salahnya untuk ikut menikmati gaya hidup kita sendiri dengan memanfaatkan beberapa kelebihan yang dimiliki Instagram. Salah satunya, ketersediaan aplikasi ini yang memudahkan banyak pengguna sekaligus penggemar seni fotografi meneruskan hobi-nya dengan nyaman.
Banyak sekali kiranya lokasi-lokasi di sekitar kampung halaman kita yang menakjubkan nantinya kalau saja sempat terekam menggunakan nyali bidik jepret kita yang terasah. Image bahwa pertanian lokal itu sangat katrok, kotor karena harus bergelut dengan pupuk kotoran kandang sapi, dan lain sebagainya niscaya akan teredusir. Bahwa kota ini sebagai salah satu penyangga hasil pertanian padi untuk luar kota lain, kiranya patut dibanggakan.
Fotografi luar ruang, memang butuh mutlak pencahayaan matahari atau yang menggantikannya. Kendati demikian setelah syarat ini terpenuhi, tidak banyak peralatan fotografi lain semahal yang dipersiapkan di dalam studio foto. Artinya, dukungan hape dengan aplikasi semacam Instagram misalnya, sangat memudahkan kita untuk berkarya. Dan, ungkapan apresiatif terhadap dunia pertanian lokal Purworejo, juga salah satu contoh. Siapa hendak mengembangkannya?
[image:IraAnastasia|z104]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar