GOOGLING..!

Selasa, 01 Mei 2012

Bogowonto Hanyutkan Gethek Borowetan







Hujan hari kemarin cukup merata dirasakan warga Purworejo. Hujan terakhir yang mengguyur beberapa wilayah kota Purworejo dan sekitarnya memang telah terjadi belasan hari lalu. Alhasil, debit guyuran air hujan yang terkumpul sejak hulu sungai Bogowonto meningkat. Warga menyebutnya dengan kali Bogowonto banjir.


Warga Borowetan Banyuurip Purworejo, yang kebetulan wilayahnya terbelah oleh sungai Bogowonto, merasakan betul bahwa gethek (rakit, perahu bambu) menjadi alat transportasi penghubung. Tiba-tiba saja tadi pagi gethek itu tidak ditemukan lagi di tempat, alias menghilang. Wah, tentu saja kejadian ini diyakini karena telah hanyut, akibat derasnya sungai Bogowonto yang meningkat debitnya tersebut.

Itu terjadi di lokasi penyeberangan Borowetan Pelabuhan (demikian warga sekitar menyebut, atau Boro Cerme) di sebelah barat sungai dan Borowetan wilayah timur sungai. Lokasi penyeberangan ini juga kebetulan paling dekat dengan salah satu destinasi wisatawan Kabupaten Purworejo, yakni Pelataran Kayu Arahiwang.

Beberapa warga menyarankan untuk melewati lokasi penyeberangan di atasnya atau lebih ke hulu. Lokasi ini juga masih termasuk Borowetan wilayah timur sungai, menghubungkannya dengan Borowetan yang akrab disebut dengan Boro Cungkrung, dekat SPBU Borowetan, Jalan Jogja km 5,9.

Satu lokasi penyeberangan via gethek terdekat lagi ada di Popongan Banyuurip Purworejo, menghubungkan Kriyan Popongan di wilayah barat sungai dan Dukuh Popongan di wilayah timur sungai. Lokasi penyeberangan via gethek ini ada di bagian lebih hilir atau arah ke bawah aliran sungai Bogowonto tersebut. Warga setempat akrab menyebutnya lewat Majan. Majan adalah pedukuhan setempat, dekat dengan pedukuhan Dukuh.

Sedangkan jembatan penghubung terdekat ada di dekat lokasi Bendungan Boro, namun agak ke hulu lagi. Ketiga gethek di atas melayani penyeberangan penumpang dan juga motor. 4 (empat) motor mampu diangkut sekaligus dalam sekali jalan untuk kondisi normal untuk menghindari tercelup air. Kondisi tanah juga telah diperbaiki dengan semen untuk menghindari tanah liat yang licin pada musim penghujan.

zMania, dan juga Anda yang hendak mencoba merasakan asyiknya naik gethek, silakan saja ke lokasi penyeberangan yang masih beroperasi. Relatif terjangkau juga kalau dihitung tarif sekali menyeberang. Tetapi pengalaman dan foto-fotonya, akan terkenang selamanya.

[z104|copy:djnn|pics:djdd]

Tidak ada komentar: