GOOGLING..!

Sabtu, 10 September 2011

Popongan dalam Bahasa Simbol

Mudik 2011, demikian frase yang lumayan ngetop akhir-akhir ini. Kata 'mudik', setiap lebaran pasti mengemuka. Nah, tahun ini karena bertepatan dengan tahun 2011, maka sering kali angka tahun itu ditambahkan di belakang kata 'mudik' itu tadi. Berbarengan dengan keseluruhan rangkaian mudik itu, kebutuhan informasi kian dibutuhkan. Mulai dari info sepanjang perjalanan di jalur mudik sampai dengan kabar sanak kadang orang per orang kenalan dan kawan lama kita. Tak pelak, acara demi acara kumpul bareng menjadi mungkin untuk dilaksanakan. Mumpung mudik pada saat bersamaan. Toh di Jakarta, setahun sekali untuk kumpul bareng pun, bisa jadi sulit untuk kesampaian. Iya, kan? :)






Salah satu pegiat kumpul bareng di Jalan Jogja km 5 (Jokima) Purworejo, Avie Menoet, sempat berujar, bahwasanya acara (seperti) ini menyisihkan sebentar urusan pekerjaan dan posisi jabatan. Yang penting teman lama bisa kumpul kembali, silaturahmi, saling mohon maaf. Acara yang tidak diorganisir secara matang, bisa saja menyimpan pe-er dan sejumlah cerita beruntun. Di sini, mungkin juga lain cerita. Ini bukan acara silaturahmi halal bihalal biasa. Ini mirip dengan gathering atau acara off air seperti lazim diadakan prinsipal brand-brand terkemuka. Setelahnya mereka masih terlibat saling intim di beberapa grup facebook, seperti Anak Popongan, Popongan Online* Popongan Chatting* dan PTTD (Popongan Tanah Tumpah Darahku).


Konon, Mang Udin-lah yang membentuk grup pertama dengan member anak-anak Popongan, alias anak-anak muda sepantaran. Ia mengaku, tidak mengelolanya secara intensif dengan rajin memosting setiap hari misalnya, tapi tetap berupaya menginformasikan kabar-kabar yang bermanfaat dan terus memantau dinamika terbaru. Sebagai admin, Mang Udin pun sering melansir kesempatan lowongan pekerjaan di grup facebook yang dikelolanya itu. Sampai tanggal 27 September 2011, tak kurang 143 akun facebook telah bergabung di grup facebook yang tertutup (butuh konfirmasi untuk menjadi salah satu membernya) ini. 


Sementara Mas Ibeng, pendiri dan salah satu pengelola Popongan Online itu tak terlalu banyak berbincang, lebih banyak tertawa terkekeh-kekeh. Dari keterangan grup facebook, bahwasanya media ini sebagai wahana silaturahmi, berbagi informasi dan saling kabar-kabari. Sedangkan keterangan dari facebook, menyatakan bahwa grup PTTD tercatat dibuat 1 Maret 2011 pukul 4.20 oleh Anang C. Sus. Paling tidak, ketiga hingga keempat grup facebook itu sudah terlalu membingungkan seorang Warsino Jgt, mudikers Cikarang. Bingung, mana yang paling dipercaya. :D


Issue-issue yang tergali makin lama makin menarik. Bumbu-bumbu penyedap seperti plesetan, gojeg hingga pembiasan makna kerap kali terjadi sebagai pencairan 'kerut kening'. Nah, di sinilah bahasa simbol berbicara, karena bahasa lugas terasa belum nyaman di sini. Entah karena kultur kekerabatan atau karena kearifan lokal. [*]


Tulisan terkait: 1 2 3 4 5 6 7 8 9