Minggu, 9/12/2012 tampaknya turut menandai berakhirnya ujian akhir semester untuk pelajar di Purworejo. Tanggal merah pertama ini seakan memberikan kesempatan siapa saja yang sepekan terakhir berkewajiban di tempat aktivitas masing-masing untuk sejenak menyegarkan kondisi fisik dan mental. Salah satunya, sebut saja alun-alun kota ini yang telah berkebiasaan menjadi ruang publik sehari-hari. Kesegaran udara pagi yang demikian cerah menyapa ramah siapa saja yang singgah.
Unggahan Jimmy Hendrix via Facebook pagi subuh, melukiskan suasana keremangan yang menyambut tamu dan handai taulan seusai jamaah di masjid. Bus parkir dengan pintu bagasi terbuka, kesibukan penjaja sarapan beraneka menu, serta segala hiruk pikuknya makin menggugah semangat mereka. Semangat untuk saling bertegur sapa, dari sekadar senyum hingga makna sesungguhnya, yang saling melengkapi.
Unggahan Mochammad Chasan via Twitter setelahnya, makin menegaskan suasana Minggu Pagi ini. Dalam twitnya, ia berujar,
Tentu masih banyak dimensi lain terkait potensi dan nilai-nilai hakiki yang bisa dikaji. Jikalau semua pihak terakomodir, tentu Minggu Pagi akan senantiasa ramah dan membuat nyaman yang hadir. Bahkan mungkin tanpa kita sadari, bahwa kita semua sedang 'menggeliat'.
[z104]
Unggahan Jimmy Hendrix via Facebook pagi subuh, melukiskan suasana keremangan yang menyambut tamu dan handai taulan seusai jamaah di masjid. Bus parkir dengan pintu bagasi terbuka, kesibukan penjaja sarapan beraneka menu, serta segala hiruk pikuknya makin menggugah semangat mereka. Semangat untuk saling bertegur sapa, dari sekadar senyum hingga makna sesungguhnya, yang saling melengkapi.
Unggahan Mochammad Chasan via Twitter setelahnya, makin menegaskan suasana Minggu Pagi ini. Dalam twitnya, ia berujar,
Setiap minggu pagi di purworejo ada penjual macem2 (pakaian, sandal, boneka, dll) di alun2 ky sunmor ugmDemikianlah, dalam kaca mata sederhana ruang pandang kita, kita akan bisa mengurai, bahwa lapak jual dan beli sangat potensial untuk dikembangkan, ada potensi permintaan, maka alangkah baiknya jikalau penawaran bisa dikemas dengan lebih menarik, tertib, tanpa mengganggu yang telah ditata terlebih dahulu. Pun demikian, Sunday Morning atau diistilahkan sunmor saja, telah lebih dahulu dikenal warga masyarakat pernah dan masih berlangsung di kota-kota sekitar, sebut saja di Jogja atau Wonosobo misalnya, bisa menjadi tempat studi banding.
Tentu masih banyak dimensi lain terkait potensi dan nilai-nilai hakiki yang bisa dikaji. Jikalau semua pihak terakomodir, tentu Minggu Pagi akan senantiasa ramah dan membuat nyaman yang hadir. Bahkan mungkin tanpa kita sadari, bahwa kita semua sedang 'menggeliat'.
[z104]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar