GOOGLING..!

Sabtu, 07 Juli 2012

Mendalami Pertanian Bogowonto Purworejo


Beras Sehat Organik Bogowonto

Sekitar 20 (dua puluh) tahun terakhir, pertanian sudah tidak lagi menjadi pilihan utama untuk mata pencaharian para penduduk indonesia. Indonesia sendiri telah dikenal sebagai negara agraris dan negara maritim, tapi kenapa masyarakat Indonesia cenderung menghindari profesi sebagai petani? Mungkin ada persepsi kasar, kotor dan mungkin juga penghasilan yang didapatkan masih jauh dari rata-rata. Itulah alasan yang sering muncul dari para masyarakat belakangan ini.
Tak kenal maka tak sayang, itulah ungkapan yang cocok untuk dunia pertanian kita yang mencapai tahap keprihatinan belakangan ini. Minggu tanggal 22 April 2012 yang bertepatan dengan Sekolah Lapang Ekosistem II, para peserta yang kebanyakan laki-laki, dihimbau untuk mengajak istri dan anaknya, dengan maksud mengenalkan pertanian sejak dini. Pertanian yang dikenalkan adalah pertanian dengan sistem SRI Organik. Dalam sistem SRI Organik, petani dituntut untuk menjadi petani yang teliti, pintar dan kreatif. Dalam kesempatan ini anak-anak pun diikutsertakan dalam kegiatan tersebut, di antaranya adalah menggambar serangga yang telah ditemukan di lahan pengamatan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini para anak-anak petani SRI Organik Purworejo bisa makin akrab, bisa mengenal pertanian sejak dini, dan bisa belajar ekosistem di lahan pertanian.
Pertanian Organik di kabupaten Purworejo sudah dimulai sejak akhir era 1990-an, dimulai dengan pertanian organik dengan cara tanam ombol atau konvensional. Baru di tahun 2003 masuklah metode tanam SRI hingga saat ini. Sejak tahun 2003 hingga sekarang, pembelajaran dan pengembangan terus dilakukan. Pada akhirnya munculah pertanyaan, "Bisakah Pertanian Organik Menyejahterakan Petaninya"? Maka pada tanggal 21 Juni 2012, petani organik se-kabupaten Purworejo berkumpul di Desa Susuk untuk mencoba menjawab pertanyaan di atas.

Pada forum tersebut, munculah beberapa kesepakatan, antara lain: membentuk stuktur organisasi Perkumpulan Tani Organik Purworejo (PETA), membentuk ICS (Internal Control System), mendata petani dan penyusunan tahapan sertifikasi SRI Organik. Harapannya, semoga beberapa langkah tersebut dapat menjawab pertanyaan di atas.
Beras sehat organik Bogowonto Purworejo, sekarang sudah bisa didapatkan dalam bentuk kemasan 5 (lima) kilogram. Khusus untuk wilayah Purworejo bisa pesan untuk diambil langsung atau dikirim langsung ke rumah Anda. Untuk wilayah di luar Purworejo tergantung dari banyaknya jumlah pesanan. Informasi tentang produk ini (tersedia beras merah dan beras putih) bisa menghubungi kontak person di nomor 0856 4393 5588. Yang terpenting dari produk ini adalah mengupayakan terhindar dari pemakaian bahan-bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan tubuh di kemudian hari, yakni dengan penggunaan bahan-bahan alami selama proses penanaman dan pengolahan tanah lahan pertanian.

Nama Bogowonto yang dipakai sebagai 'pengenal' produk beras sehat organik asli Purworejo (dibudidayakan oleh petani SRI Organik di Purworejo) itu berasal dari nama sebuah sungai besar yang membelah dan mengalirkan 'kehidupan' di kabupaten Purworejo. Terinspirasi dari hal ini, "Kali (Bogowonto) kuwi energi peradaban, mbiyen akeh panggonan spiritual kang anjaga supayane energi kali kuwi dadi lestari. Saiki kali dadi medhan perang perebutan sumber daya."
"Kita mau mengingatkan kembali fungsi dan peran sungai bagi kebutuhan dasar peradaban pangan," demikian makna pesan yang ingin disampaikan melalui produk beras sehat organik Bogowonto ini, jelas Sable, salah satu petani SRI Organik di kabupaten Purworejo.

[desatani|sablecomm|z104]

Tulisan terkait:

Tidak ada komentar: